WayangForce, Asli Indonesia

Selasa, 12 April 2011

Rp 000,000.00

Semakin mudahnya akses internet menjadikan perangkat bergerak, seperti ponsel cerdas dan tablet PC, pusat kegiatan manusia masa kini. Aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dilakukan secara fisik sebagian sudah bisa dilakukan secara digital. salah satunya adalah mencari berita. Alih-alih membaca media cetak, sekarang banyak orang yang lebih suka mengoleksi informasi lewat media online. Hal ini memaksa pengusaha media cetak untuk mengikuti arus dan perlahan melebarkan sayap ke ranah maya. Caranya dengan menerbitkan koran, buku, dan majalah versi digital. Terlebih setelah PC tablet mulai menuai popularitas. Orang kian nyaman lagi membaca media digital di layar 7 – 10 inci yang mereka miliki. Peluang inilah yang digarap PhaseDev, pengembang startup asli Indonesia. Mereka memperkenalkan WayangForce, aplikasi perpustakaan dan pembaca media digital terbitan lokal. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa mengunduh beraneka jenis bahan bacaan. Ada yang gratis, tapi ada pula yang berbayar. Beberapa penerbit besar yang produknya sudah bisa diunduh di WayangForce antara lain Kompas Gramedia, SWA, Megindo,Media Millenia, dan Balai Pustaka.“Selain majalah, kami juga mendekati publisher buku dan komik. Kami bahkan mendukung self-publishing,” kata Rinanti(Marketing WayangForce). Satu keistimewaan dari WayangForce adalah sifatnya yang multiplatform. Saat ini, WayangForce bisa dinikmati di tablet iPad dan Android. Bagi yang belum punya tablet, tersedia pula versi web di http:://www.wayangforce.com. “Rata-rata ukuran file yang harus diunduh lebih kecil 20 – 50% dibanding lainnya. Server kami juga di Indonesia, jadi waktu unduh menjadi semakin cepat,” klaim CTO PhaseDev.Ia bahkan berani mengadu aplikasi buatannya dengan e-reader milik Apple dari segi usability. Menyangkut mekanisme pembayaran, pengguna WayangForce di iPad dapat menggunakan kartu kredit yang sudah terintegrasi dengan App Store. Sementara itu,untuk versi web dan Android, WayangForce menggunakan mekanisme voucher dengan satuan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000.

komentar | | Read More...

Notebook Tertipis dari Samsung

Kamis, 07 April 2011

Rp 000,000.00

Setelah hadir notebook super tipis macam MacBook Air dan Dell Adamo XPS yang dikagumi orang, Samsung muncul dengan produk serupa yang tak kalah memukau lewat seri 9 mereka.
Mulai tahun 2011 ini pabrikan Smasung memang makin serius menggarap pasar komputasi mobile di semua level, namun Samsung juga menyiapkan segmen premium yang disiapkan khusus untuk konsumen yang membutuhkan lebih dari sekedar notebook.  Adalah notebook seri 9 yang diperkenalkan vendor asal Korea Selatan ini sebagai notebook tertipis diantara jajaran Samsung lainnya, dengan ketebalan hanya 1,6cm praktis seri 9 jadi pesaing 2 produk yang telah disebutkan diatas.
Namun karena enggan disebut mengekor, Samsung sengaja membuat seri 9 tak sekedar tipis tapi juga memiliki berderet kelebihan yang membuatnya beda diantara kompetitor. Yang pertama tentu saja pada desainnya yang tipis dan berbobot amat ringan (1,3kg) sehingga saat dipegang tangan akan terlihat seperti membawa map saja. Kedua, material luar seri 9 memakai bahan duralumin yang ringan namun 2x lebih kuat dari almunium biasa. Bahan ini umumnya juga diaplikasikan pada pesawat terbang moderen untuk menghadirkan bodi luar yang anti gores. Samsung sendiri melakukan uji ketat pada jajaran notebook ini mulai dari proses buka-tutup cover hingga 25 ribu kali, 10 juta keystroke, tes di suhu panas dan dingin yang ekstrim selama 6 minggu, hingga dijatuhkan pada ketinggian 76cm untuk memastikan notebook memang berdaya tahan tinggi. Kelebihan berikut pada seri 9 adalah kemampuan layar mengadaptasi kondisi cahaya sekitar dimana saat terang maka displai akan memperkuat tampilannya hingga 300 nit lebih agar tetap mudah dilihat. Jika cahaya sekitar gelap maka displai layar ikut diredupkan sementara pencahayaan keyboard (backlit) akan muncul guna menerangi tiap karakter yang memudahkan pengetikan. Untuk menyesuaikan desainnya yang ringan dan tipis, notebook seri 9 juga menggunakan storage SSD 128GB yang bekerja lebih cepat dari harddisk konvensional. SSD ini juga memungkinkan proses instant-boot dalam waktu 12 detik untuk langsung bekerja dan bahkan hanya perlu waktu wakeup 3 detik dari posisi sleep mode.
Karena difokuskan pada karakter mobile yang kuat, seri 9 memakai prosesor Core i5-2537 1,4GHz yang merupakan generasi SandyBridge model ultra-low-voltage yang hemat daya. Samsung sendiri menempatkan batere Lithium-polimer 5300mAh 6-sel yang dikombinasikan dengan teknologi PowerPlus untuk membuat operasional notebook mencapai lebih dari 7 jam. “Seri 9 memang sengaja kami hadirkan khusus bagi pasar premium yang menyukai notebook dengan kelas yang berbeda. Untuk itu kami menghadirkan produk yang memiliki kelebihan dibandingkan notebook yang ada,” kata Felix Ignatius Tanumihardja, Notebook Product Manager dari Samsung Indonesia.
Untuk awalnya, notebook seri 9 dibanderol sekitar Rp 14,9 juta termasuk garansi selama 3 tahun.

komentar | | Read More...